Pemenuhan protein hewani asal ternak kini menjadi target utama pembangunan peternakan dan Kesehatan hewan pemerintah Republik Indonesia dan menggantikan program swasembada daging sapi yang telah berlansung sejak tahun 2000. Tren konsumsi pangan asal hewani di Kalimantan Barat pada tahun 2015 untuk daging 8,8 kg/kapita/tahun, telur 8,0 kg/kapita/tahun, susu 0,5 kg/kapita/tahun.Subsektor peternakan dapat menjadi salah satu tumpuhan dalam percepatan pembangunan wilayah Kota Singkawang. Komoditas peternakan di Kota Singkawang dapat berkembang dengan baik karena didukung oleh faktor iklim, ketersediaan lahan, tenaga kerja serta infrastruktur. Berdasarkan informasi tersebut, maka diperlukan sebuah perencanaan pembangunan peternakan yaitu masterplan pengembangan peternakan Kota Singkawang. Adapun tujuan dari penyusunan Masterpaln Pengembangan Peternakan Kota Singkawang ini adalah sebagai kerangka kerja bagi stakeholder terkait dalam pengembangan peternakan Kota Singkawang. Sehingga nantinya dapat diketahui potensi dan sumberdaya peternakan serta dapat ditetapkan strategi yang sesuai untuk pengembangan peternakan. Berdasarkan kondisi perbibitan ternak dapat diperoleh suatu gambarang penyusunan masterplan peternakan Kota Singkawang bahwa diperlukan upaya penyediaan bibit ternak yang cukup banyak guna memenuhi kebutuhan bibit ternak terutama pada komoditas sapi potong, sapi perah , dan ayam lokal.